Sabtu, 16 Februari 2013

Penyebab Lonjakan Transaksi Saham

Sejak awal tahun  hingga saat ini, transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)  meningkat cukup signifikan. Rata-rata kenaikan nilai transaksi mencapai Rp300 miliar per hari. Bahkan, nilai transaksi beberapa kali sempat menembus angka Rp6 triliun. Padahal BEI cuma menargetkan rata-rata nilai transaksi saham harian Rp5,5 triliun pada 2013.  
Pada penutupan perdagangan 3 Januari  misalnya, nilai transaksi mencatat angka Rp6,35 triliun. Di penghujung bulan, nilai transaksi juga mencapai Rp6,08 triliun pada 25 Januari. Angka transaksi kembali mencatat nilai tinggi Rp6,26 triliun pada 1 Februari. Kenaikan nilai transaksi sudah tentu dibarengi dengan peningkatan volume  transaksi. Volume transaksi saham awal Januari hingga awal Februari berada di kisaran 3,6 juta – 6,3 juta lembar saham per hari.
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) juga ikut terkerek. Bahkan sempat melampaui 4.500 pada 1 Februari lalu. Apa yang  memicu lonjakan transaksi? Sejumlah pelaku pasar, para pialang yang aktif bertransaksi di BEI menyebut penambahan jam perdagangan saham   berpengaruh besar pada peningkatan nilai transaksi.
 
Sejak pembukaan perdagangan tahun 2013, BEI menambah waktu perdagangan saham menjadi lebih cepat yaitu pukul 9.00 WIB. Sebelumnya, transaksi perdagangan saham di BEI dimulai pada pukul 09.30 WIB. Sementara waktu penutupan perdagangan tidak berubah  tetap pada pukul 16.00 WIB.
 
Penambahan waktu setengah jam lebih  pagi memberikan kesempatan investor untuk bertransaksi lebih banyak. Data BEI per 31 Januari 2013, mencatat  investor asing melakukan  aksi beli bersih mencapai   Rp5,6 triliun. Total transaksi asing sepanjang Januari 2013 sebanyak Rp44,06 triliun, sementara total transaksi investor lokal pada rentang waktu yang sama senilai Rp60,72 triliun. 
 
Para analis pasar modal memprediksi, peningkatan transaksi perdagangan masih akan berlanjut sepanjang Februari. Memang, pada akhir Januari pasar mengalami sedikit konsolidasi. Itu tidak lain lantaran aksi ambil untung sebagian investor karena harga saham telah mengalami kenaikan cukup tinggi sejak akhir 2012 hingga pekan ketiga Januari. Namun secara umum tren pasar  masih akan positif.
 
Sentimen positif yang terjadi di BEI terutama dipicu berita baik dari pasar global. Terutama setelah parlemen Amerika Serikat (AS) setuju untuk meningkatkan batasan utang negara Paman Sam itu, setidaknya dalam jangka pendek. Dengan begitu AS bakal mampu menutupi defisit yang terus membengkak.
 
Laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar AS yang positif serta laporan data penjualan perumahan yang naik di atas perkiraan, ikut memberi dampak positif yang  mengangkat indeks Dow Jones ke level tertingginya sejak tahun 2007.  
 
Indikasi mulai terjadinya recovery ekonomi AS  memberi angin segar buat bursa regional termasuk Indonesia. Berita di dalam negeri semakin baik dengan adanya perkiraan kenaikan kinerja emiten sepanjang 2012, yang berdasar hasil riset sejumlah perusahaan efek mencapai  17 persen. Laporan keuangan emiten tahun 2012 baru  akan dipublikasikan di akhir Maret 2013.(berita terkait berasal dari okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar